Umumya di suatu perkumpulan Dayak dan di Rumah Betang ditinggali oleh suku Dayak yang umumnya merupakan Non-Muslim. Namun tidak suatu desa di Sarawak, Malaysia. Uniknya, terdapat sekumpulan kecil muslim di suatu desa tersebut yang terdiri 4 orang muslim mualaf. Ustadz Indra bercerita pada suatu hari ada seorang muslim yang meninggal. Mirisnya, tidak ada seorangpun muslim yang datang dikarenakan jarak yang jauh di pedalaman dan tidak diketahui oleh masyarakat muslim di luar desa tersebut.
Alhamdulillah, Kepala kampung di desa tersebut sempat mencari seorang muslim yang mau mebantu proses pemakaman muslim yang meninggal tersebut. Akhirnya bertemulah dengan Ustadz Indra dan Temannya berniaga, sehingga seorang muslim yang meninggal tersebut sempat di bawa ke kota untuk diproses pemakamannya sesuai dengan hukum islam. Ustadz Indra sempat merasa marah, sedih sekaligus kecewa, karena pemuka agama di kota tidak ada yang mau mencoba menolong saudara kita yang ada di pedalaman tersebut dengan alasan jarak yang jauh, dan berpikiran tidak ada muslim di pedalaman tersebut. Namun pada akhirnya Ustadz Indra dan teman berniaganya yang melakukan tahlilan bersama dengan keluarga yang ditinggalkan.
Sebagai sesama muslim, Hati ini terasa teriris-iris mengetahui bahwa tidak ada yang dapat membantu saudara muslim kita di pedalaman dan di tempat terpencil yang pada umumnya masyarakatnya ialah non-muslim. Apa yang Ustadz Indra laksanakan merupakan kewajiban seorang muslim untuk menunaikan fardhu kifayah di mana kita diwajibkan sebagai seorang muslim untuk memandikan dan melakukan shalat jenazah ke muslim yang meninggal dunia. Bagaimanapun rintangan jauh dan kondisi yang ada kita diwajibkan untuk menunaikan hal tersebut jika belum ada yang menjalankannya.
https://www.youtube.com/watch?v=s_qSZ0cM3ic