Lim Jun Fa Awalnya Membenci Adzan, Dapat Hidayah Hingga Menjadi Pembina Mualaf

Lim Jun Fa adalah seorang wanita beretnis Tionghoa yang tidak suka melihat orang sholat dan adzan. Entah kenapa baginya suara adzan adalah kebisingan yang sangat mengganggu indera pendengarannya. Hingga suatu ketika orang tuanya pindah rumah di lokasi yang berdekatan dengan Masjid. Dimulai dari sini lah Lim Jun Fa yang awalnya membenci adzan dan orang sholat sedikit mulai tertarik dengan tata cara beribadah agama Islam yang berbeda dengan tata cara ibadah agama lain dan membuat  Lim Jun Fa menjadi penasaran.

Ketertarikan Lim Jun Fa ketika melihat umat Muslim beribadah adalah ketika mengetahui bahwa sebelum Sholat harus bersuci (wudhu) terlebih dahulu. Tanpa ada najis sedikit pun! Dan pakaian yang digunakan harus  menutup aurat sehingga layak bertemu dengan sang Maha Pencipta. Sedangkan keyakinan Lim Jun Fa saat itu membebaskan dalam berpakaian bahkan layaknya peragaan busana saat beribadah menghadap Sang Maha Pencipta. Yang membuatnya merasa aneh adalah ketika kita tidak suci, tapi dapat beribadah. Perbedaan-perbedaan ini lah  yang menjadi pertentangan di dalam diri Lim Jun Fa.

Hingga akhirnya saat berusia 17 tahun, usia dimana seorang remaja masih senang-senangnya bermain dan  menikmati masa muda bergaul dengan banyak teman, Lim Jun Fa memutuskan untuk mempelajari Islam lebih dalam dengan mencari seorang guru untuk belajar tentang Agama Islam. Dengan tekad yang kuat beliau menyusuri sebuah perkampungan untuk mencari seorang Pak Haji dan meminta untuk membimbingnya masuk Islam, dan di saat itu juga  Lim Jun Fa pun bersyahadat.

Suatu keberanian dari seorang remaja yang bahkan tidak memikirkan dampak yang akan dihadapi, hanya tekad dan keyakinannya kepada Allah SWT yang ia miliki. Belajar sholat, mengaji, serta mendalami ajaran Islam lainnya dilakukan oleh Lim Jun Fa dengan bimbingan Pak Haji tersebut.

Hingga suatu hari kedua orang tua dan suadara Lim Jun Fa mengetahui bahwa ia telah masuk Islam. Marah? Sudah pasti. Bahkan dengan kejamnya mereka mengikat Lim Jun Fa di bawah kolong rumahnya dimana di sana banyak sekali ular, karena kediaman Lim Jun Fa di atas air. Hanya berserah diri yang dapat ia lakukan saat itu dan percaya Allah SWT akan menolongnya.

Di saat hari mulai gelap, banyak ular air mulai muncul, ketakutan pun mulai meliputi hati Lim Jun Fa. Namun suatu keanehan terjadi, ketika tidak ada seekor ular pun yang mendekatinya apalagi mematuknya. Dari situ ia percaya bahwa Allah SWT yang mempunyai kehidupan ini dan hanya pada Nya kita berserah.

Siksaan-siksaan pun terus diterima dan dirasakan Lim Jun Fa, pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan seakan menjadi hal yang biasa, bahkan pernah suatu saat mereka menyuapkan babi ke dalam mulut Lim Jun Fa agar keluar dari Islam. Lim Jun Fa tahu yang dilakukan orang tuanya ini bukan karna suatu kebenciaan terhadap diri nya,  tetapi orang tuanya hanya tidak merelakan bahwa anak perempuan mereka meninggalkan mereka. Namun siksaan-siksaan tersebut terus berlanjut hingga akhirnya Lim Jun Fa tidak tahan dan kembali ke kampung tempat ia bersyahadat, dan bercerita kepada Pak Haji bahwa ia dipaksa memakan babi dan merasa ia bukan Islam lagi.

Pak Haji pun berkata bahwa hal tersebut bukan keinginan dari Lim Jun Fa maka tidak apa-apa. Karena merasa sudah tidak tahan dan takut dengan perlakuan orang tua dan saudara nya Lim Jun Fa pun meninggalkan rumah dan tinggal bersama bapak angkatnya.

Singkat cerita saat berusia 19 tahun Lim Jun Fa bertemu dan menikah dengan seorang pria muslim. Bagi Lim Jun Fa ini adalah pernikahan yang ia harapkan dimana suaminya nanti bisa membimbing dan mendekatkannya kepada Allah. Ternyata  angan-angan tersebut  tak sesuai sama sekali dengan kenyataannya. Suami Lim Jun Fa ternyata bukan seorang yang taat, bahkan melarang nya untuk beribadah karena merasa kehidupan mereka susah. Merasa suami tidak bisa membimbingnya akhirnya perceraian menjadi jalan satu-satunya yang dapat ditempuh.

Bercerai membuat kehidupan Lim Jun Fa menjadi berantakan apalagi dengan dua orang anak yang perlu pendidikan. Kembali ke orang tua tetapi mereka tidak menerima, sesama saudara tidak ada yang membantu bahkan sesama Muslim pun tidak ada yang membantu. Di saat sudah tidak ada harapan dan cobaan yang bertubi-tubi membuat Lim Jum Fa berniat bunuh diri.

Dari memotong urat nadi, meminum racun nyamuk, bahkan pernah mencoba loncat dari jembatan. Tapi Allah SWT menyadarkan Lim Jun Fa, dari usaha bunuh diri yang ia lakukan tak ada satu pun yang berhasil. Saat hendak loncat dari jembatan Lim Jun Fa mendengar suara adzan yang menyadarkannya atas semua sikapnya selama ini dan membuat ia kembali ke jalan Allah SWT. Mulai di saat ini lah Allah SWT membalikkan kehidupan Lim Jun Fa. Akhirnya Ia dipertemukan dengan jodohnya hingga saat ini. Seorang yang taat beragama dan seorang imam yang dapat membimbingnya, hal yang sangat diharapkan Lim Jun Fa dan membuat nya semakin taat serta dekat dengan Allah SWT.

Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk pindah ke Pontianak. Disini Lim Jun Fa mengumpulkan muallaf-muallaf yang mempunyai nasib sama seperti dirinya. Banyak sekali bahkan muallaf yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, tidak dibimbing bahkan kehilangan tempat tinggal.

Karena pernah merasa bernasib sama dengan mereka Lim Jun Fa pun mengumpulkan mereka dan membentuk pengajian, memanggil guru ngaji dimana ia juga belajar mengaji bersama muallaf. Tidak hanya itu, Lim Jun Fa juga membekali para muallaf dengan keterampilan-keterampilan yang diharapkan dari keterampilan ini nantinya dapat membantu ekonomi para muallaf tersebut.

Tak terasa sudah 15 tahun perkumpulan muallaf yang dibangun Lim Jun Fa. Dimana  6 tahun pertama hanya Ia dan suaminya yang membina. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT saat ini  sudah ada beberapa orang yang ikut membantu. Lim Jun Fa  berharap semoga ada lembaga yang dapat membantu mereka dalam membina para muallaf ini.

Sungguh cerita yang inspiratif dan sangat mengetuk hati dari seorang muallaf. Dimana saat awal masuk Islam banyak cobaan yang ia hadapi, mulai dari siksaan, terasingkan bahkan ia pernah merasa di titik terendah dalam hidupnya sehingga membuat nya ingin bunuh diri. Dari kisah hidupnya yang sangat sulit, ia pun membantu sesama muallaf menjadi wadah bagi mereka agar selalu di jalan Allah SWT. Lim Jun Fa atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Yuliana adalah salah satu potret manusia yang selalu percaya pada Allah SWT dan berserah diri.  Apapun dapat dihadapi asal kita berikhtiar kepada Allah SWT yang mempunyai semua kehidupan kita.

Link Video kisah diatas : https://youtu.be/SfDXFyD7XyM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
Top