Kisah Mualaf Yang Menutup Hati Dari Islam, Tangisan Pecah Ketika Ucap Syahadat Di Studio Laskar 7 Langit
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Qasas: 56)
Siang itu, suasana studio Laskar7Langit terasa lebih khidmat dari biasanya. Di ruangan yang sederhana namun penuh kehangatan spiritual, seorang pria bernama Dwi Yon Kustiyono duduk dengan raut wajah yang serius. Hari itu, ia akan mengucapkan dua kalimat syahadat, menyatakan keislamannya secara terbuka. Namun bukan itu yang membuat momen ini begitu mengharukan — melainkan air mata yang menetes saat kalimat sakral itu keluar dari bibirnya.
Sebelum syahadat, Dwi Yon mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan namun sangat jujur:
“Dulu jangankan pintu hati, pintu kuping saja tertutup…”
Kata-katanya itu mencerminkan perjalanan batin yang berat. Bertahun-tahun ia hidup dalam dinding ketidaktahuan, prasangka, bahkan penolakan. Tapi hari itu, semua dinding runtuh. Hidayah Allah datang tanpa dipaksa, mengetuk hati yang dulu tertutup — dan kali ini, hati itu membuka lebar.
Syahadat yang Mengalirkan Air Mata
Proses syahadat dipandu langsung oleh Ustadz Ahmad yang merupakan seorang ustadz Dayak yang dulunya adalah Pembina Muda Mudi Khatolik di Kota Pontianak. Ustadz Ahmad seorang pembina mualaf dan juga penasehat di Yayasan Laskar7Langit yang telah banyak mendampingi mualaf dari berbagai latar belakang. Dengan lembut, ustadz mengajarkan lafaz satu per satu:
“Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah…”
Ketika Dwi Yon menyelesaikan syahadat, pekik takbirpun diteriakkan oleh tim dan kru media Laskar 7 Langit. Suara tangispun mulai terdengar, matanya sembab, bahunya berguncang. Suara yang sebelumnya tegas kini berubah menjadi isakan yang tertahan. Ia menangis, bukan karena sedih, melainkan karena beban berat di dada terasa ringan dan plong, akhirnya menemukan jawaban dari pencarian panjang yang selama ini dicari.
Studio menjadi saksi ikrar suci dari keharuan itu. Tim Laskar7Langit yang memfasilitasi pun tak mampu menahan rasa. Mereka menyaksikan keajaiban hidayah yang datang dengan begitu indah — membelah keangkuhan, meruntuhkan keraguan, dan melahirkan ketenangan.
Awal dari Sebuah Perjalanan Baru
Setelah air matanya mengering, senyum tipis mulai terukir di wajah Dwi Yon. Ia merasa seperti baru saja dilahirkan kembali. Hari itu menjadi titik balik — dari keraguan menuju keyakinan, dari kebimbangan menuju keteguhan.
Dwi Yon kini tengah memulai perjalanan barunya: belajar shalat. Ia tahu tantangan akan ada, tapi kini ia sudah punya pegangan: iman dan keluarga baru dalam Islam.
Hidayah Itu Datang di Waktu yang Paling Indah
Kisah Dwi Yon menjadi bukti nyata bahwa Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia. Seorang yang dulunya menolak bahkan menutup hatinya dari Islam, kini justru mengucap syahadat dan menangis seperti anak kecil yang merindukan cinta. Tak ada yang memaksa, tak ada yang mendesak — hanya hati yang akhirnya menemukan rumah.
Semoga kisah ini menjadi pengingat dan inspirasi bagi siapa saja yang sedang mencari makna, agar tidak pernah berhenti membuka diri dan membuka hati. Karena kadang, Allah mengetuk bukan dengan suara keras, tetapi dengan kelembutan yang menyentuh hingga ke lubuk hati terdalam.
Untuk melihat proses syahadat dan podcast singkat bersama Dwi Yon Kristiono bisa menonton video lengkapnya hanya di Youtube channel Laskar Tujuh Langit (klik tautan ini) : Momen Mengharukan Mualaf Ucap Syahadat | Syahadat Dibimbing Ustadz Dayak di Studio Laskar7Langit
Tentang Laskar Tujuh Langit
Bermula dari sebuah Channel You Tube, berkat doa dan dukungan para penonton yang telah subcribe akhirnya mendirikan sebuah Yayasan Dakwah dengan nama Yayasan Laskar Tujuh Langit Indonesia, dan berkembang mendirikan Baitulmaal 7 Langit, memproduksi Beras 7 Langit dan terakhir sebuah web berita Islam dan Dakwah dengan nama Salam7langit.com. Dan Alhadulillah beberapa kru media dari Laskar 7 Langit terdiri dari beberapa mualaf yang bertalenta di bidang dakwah dan media sosial.
Kisah Dwi Yon Kustiyono hanyalah satu dari sekian banyak perjalanan spiritual yang difasilitasi oleh Laskar Tujuh Langit — sebuah Channel dakwah yang konsisten membuat konten dakwah mualaf di berbagai platform media sosial seperti You Tube, Instagram, Faceboox, X, Tiktok dan lainnya.
Melalui channel YouTube Laskar Tujuh Langit, yang menyuguhkan dokumentasi syahadat, podcast bersama para mualaf dan dai, hingga kisah-kisah inspiratif yang menyentuh hati. Semua konten dirancang untuk menjangkau semua kalangan, lintas usia, dan lintas latar belakang keagamaan, agar Islam bisa dikenal lebih dekat, dengan cara yang damai dan menyentuh hati.
Bagi yang ingin berdonasi dengan infaq terbaik untuk program dakwah dan kemashalatan umat dengan akad infaq Umum bisa disalurkan di Rek BSI Baitulmaal Tujuh Langit : 7285590347 Mohon Konfirmasi Infaq, Sedekah atau Zakat di Wa : 089513737313 Http://wa.me//6289513737313