salam7langit.com – Selepas bulan Ramadhan, kaum muslimin masih diberikan oleh Allah SWT kesempatan untuk mendapatkan keutamaan yang besar dalam amal ibadahnya.
Ibadah tersebut adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Walaupun puasa ini hukumnya sunnah, akan tetapi memiliki keterkaitan dengan puasa Ramadhan yang hukumnya adalah fardhu atau wajib.
Ketentuan tentang puasa Syawal sebanyak enam hari dan bagaimana kaitannya dengan puasa Ramadhan, didasarkan pada hadits Rasulullah SAW berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim)
Bagaimana puasa Ramadhan dan kemudian diikuti puasa Syawal ini dapat terhitung sebagai puasa setahun penuh? Mari kita perhatikan hubungannya dengan ayat berikut:
مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزَىٰٓ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ
“Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 160)
Dari ayat ini maka kita dapati hubungan dengan maksud hadits di atas. Puasa Ramadhan 30 hari, dikali dengan 10 kali lipatnya, maka sama dengan 300 hari atau 10 bulan. Puasa 6 hari di bulan Syawal, dikali dengan 10 kali lipatnya, maka sama dengan 60 hari atau 2 bulan.
Jadi puasa Ramadhan selama 30 hari ditambah puasa Syawal selama 6 hari, sama dengan puasa 12 bulan atau 1 tahun penuh.
Mengenai pelaksanaan puasa ini, yang pertama adalah tentu saja harus dilaksanakan di dalam bulan Syawal. Yang kedua, dapat dilaksanakan secara berturut-turut selama enam hari, atau dapat dilaksanakan secara tidak berurutan, dengan diselingi hari-hari lain tanpa melaksanakan puasa. Mengenai waktunya pun dapat dilakukan di awal, di pertengahan ataupun di akhir bulan Syawal.
Semoga Allah SWT memberikan kita taufik dan karunia-Nya, sehingga kita dapat melaksanakan puasa ini secara sempurna, sehingga mendatangkan keridhoan-Nya bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
